Membiarkan pergi itu mudah, yang sulit adalah membiasakan diri dengan ketiadaan.

Ketiadaan

Aku yang terbiasa mencari, dan kamu yang terbiasa bersembunyi. Kalau aku janji berhenti mencari, maukah kamu berhenti bersembunyi?

Mencari dan sembunyi

Kalau tanpa luka bahagia takkan ada, pun sebaliknya. Paham kenapa setelah kau tiada aku begitu terluka? Karena kita pernah bahagia.

Luka

Cinta sejatinya tidak punya definisi. Kepala hanya mereka-reka makna agar lebih mudah dibahasakan. Karenanya, untuk jatuh tak butuh alasan.

Untuk jatuh tak butuh alasan

Hujan membangunkan kenangan yang lama terlelap. Seperti memanggil pulang nama seseorang, yang telah pergi tapi ingatan tentangnya menetap.

Hujan

Tahu rasanya kehilangan teman bicara. Padahal saat itu, kamu, satu-satunya yang aku punya?

Tahu rasanya

Kita pernah saling merindukan dan tak ada yang berani mengatakan.

Saling merindu namun

Coba kemari, sejenak tukar posisi. Biar kamu tahu rasanya kehilangan tapi harus berpura-pura, tertawa seolah semua baik-baik saja.

Mari bertukar posisi

Sudah sepatutnya kita sama-sama berjuang. Agar kita tahu bagaimana sakitnya: memperjuangkan orang yang salah, lalu waktu pun ikut terbuang.

Berjuang

Seperti titik di setiap ujung kalimat, denganmu, pencarianku tamat.

Pencarianku

Untuk bertemu, kedua pasang kaki harus maju, tak bisa hanya menunggu.
Atau yang satu kehilangan percaya, yang lainnya kehabisan tenaga.

Untuk bertemu

Cinta adalah satu-satunya keindahan yang bertahan selamanya. Jika menurutmu tidak, bukan cintanya yang hilang, tapi tujuannya.

Cinta

Mungkin saya memang bukan jatuh cinta, apalagi cuma penasaran. Saya hanya terlalu sayang sama kamu. Lebih dari itu saya nggak tau.

Bukan jatuh cinta